Jumaat, 19 Disember 2008

BUBUR SURA

Acara sambutan awal Muharram tidak begitu ketara disini, namun ianya akan dihias dengan suatu kegiatan pada hari kesepuluhnya.

Kegiatan kegemaran orang ramai di wilayah sempadan selatan Thai biasanya adalah kegiatan "Buat Bubur Sura" iaitu adunan Beras, Buahan,Gula dan Ubi
Majlis seperti ini dulunya dianjurkan oleh pemimpin agama sebelum diambil alihkan oleh pemimpin masyarakat,Oeganisasi Pentadbiran Tempatan,Majlis Daerah seterusnya diangkat naik kepada Pejabat Wilayah untuk menkomersilkannya.

Setelah pendidikan agama dapat menambat hati orang ramai dalam menyelenggarakan acara di Bulan Muharram itu, menyebabkan ramai orang yang mengalihkan perhatian masyarakat daripada acara Buat Bubur Sura di hai ke-10 Muharram kepada galakan berpuasa sunat padanya. Ini adalah berdasarkan daripada ajaran yang dapat dirujuk antaranya seperti

Azh-Zhain bin Al-Mughirah berkata : “Pendapat terbanyak mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Asyura adalah tanggal sepuluh pada bulan Muharram, dan pendapat ini lebih sesuai jika dilihat dari akar katanya dan penamaannya.

Rasulullah SAW tidak memerintahkan secara umum tentang puasa tersebut, bahkan beliau bersabda :
هذا يوم عاشوراء, وأنا صائم فيه, فمن شاء صام ومن شاء أفطر
“ Hari ini adalah hari ‘Asyura, dan saya puasa pada hari tersebut, siapa yang suka maka hendaklah dia puasa dan siapa yang suka dia berbuka"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : “ Disunnahkan bagi yang puasa pada hari ‘Asyura untuk berpuasa pada tanggal sembilannya, karena hal tersebut adalah perintah rasulullah saw yang paling akhir”.

Hikmah Puasa ‘Asyura dan Puasa pada hari ke-Sembilannya.

Adapun puasa tanggal sembilannya adalah untuk menjaga puasa ‘Asyura, juga untuk menunjukkan sikap berbeda dari orang-orang Yahudi yang juga berpuasa hanya pada hari itu saja. Dengan menggabungkan kedua hari itu maka syariat tersebut menjadi berbeda dari ajaran Yahudi.

Adapun puasa ‘Asyura itu sendiri karena pada hari tersebut terjadi beberapa kejadian yang baik, diantaranya: Selamatnya Musa alaihissalam dan para pengikutnya serta tenggelamnya musuh Allah, Fir’aun beserta kaumnya, begitu juga terjadinya beberapa tanda-tanda kebesaran Allah terhadap makhluknya, sesuatu yang layak untuk di syukuri.

Keutamaan Puasa ‘Asyura. Terdapat riwayat dalam shahih Muslim dari Abi Qatadah bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa ‘Asyura, maka beliau bersabda : “Saya berharap agar ‘Allah menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya “Urutan Derajat Puasa ‘Asyura

Derajat pertama dan yang paling utama, adalah dengan melakukan puasa tiga hari, yaitu pada hari ke- sembilan, sepuluh dan sebelas.
Derajat kedua, yaitu berpuasa pada tanggal sembilan dan sepuluhnya, sebagaimana yang terdapat dalam riwayat Muslim dari Ibnu Abbas radiallahuanhu, dia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Jika saya masih ada pada tahun depan, saya akan berpuasa pada tanggal sembilannya (bersama hari ke- sepuluh)”,Dan dari Ibnu Abbas juga, beliau bersabda “ Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi ”.
Derajat ketiga, yaitu dengan berpuasa hanya pada tanggal sepuluhnya saja, sebagaimana dari Ibnu Abbas dia berkata : “Kami diperintahkan Rasulullah saw untuk berpuasa pada hari ‘Asyura”

Wallahhu Aalam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan